Foto: dok.detikFinance
"Kan waktu itu surat dikembalikan lagi karena tidak lengkap nah ternyata pekan lalu mereka sudah mengirimkan surat," ujar Direktur Informasi dan Perizinan BI Joni Swastanto di Gedung Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (13/5/2010).
Joni memang sebelumnya menuturkan surat pertama pernyataan berminat akusisi Bank Mestika masih ada yang perlu dibenahi dalam persyaratan akuisisi tersebut. "Mereka sebelumnya sudah lapor tapi kami minta agar diubah. Perubahannya itu yang belum diserahkan pada kami," tambah Joni.
Sebelumnya, Affin Bank selangkah lagi menguasai PT Bank Ina Perdana. Affin Bank memang sudah sejak lama menyampaikan niatnya untuk mengakuisisi Bank Ina.
Joni menjelaskan, perusahaan yang melakukan akusisi bank di Indonesia harus sudah berdiri minimal tiga tahun. "Sedangkan RHB, unit usaha yang ia bentuk untuk investasi ke luar negeri yang berbentuk special purposes vehicle (SPV) itu belum ada tiga tahun umurnya, kami tidak mau," katanya.
RHB Capital sebagai bank terbesar keempat Malaysia memang berencana membeli 80% Bank Mestika Dharma senilai US$ 356,1 juta atau sekitar Rp 3,3 triliun. RHB dalam pernyataannya mengungkapkan, pihaknya juga memiliki opsi untuk membeli 9% saham lagi di Bank Mestika.
RHB juga menyatakan akan menerbitkan saham baru atau rights issue sebanyak 361 juta lembar saham pada harga 3,60 ringgit per lembar. Saham RBH sudah disuspensi dan pada Jumat lagi ditutup pada 5,69 ringgit.
Akuisisi ini diharapkan semakin memperkuat kehadiran RHB di Indonesia, yang dianggapnya memiliki potensi pasar besar.
http://www.detikfinance.com/read/2011/05/13/182539/1639419/5/bank-asal-malaysia-gencar-masuk-ri
0 komentar:
Posting Komentar